Tiba2 hari ini ada selembar kado terselip di DELLa rosaku, yang ternyata isinya adalah
jeng jeng jeng...
Taraaa... ini diaa..
DANBO !!!
Kebayang g c......
Yang selama ini hanya bisa aku liatin berganti2 pose di wall paperku, ternyata sekarang ada di tanganku. Yang aku bela2in berusaha minta tolong ke temen yang lagi di jp, tapi begitu aku utarakan niatku, dia malah tiba2 menghilang g nanggepin.
Ternyata hari ini ada yang memberinya sebagai hadiah ulang tahunku..
HAHAHA..... bahagianya,,.... dream come true banget....
hadiah dari muti yang dipesen langsung dari jp. ouw.... co cwit....
Tapi...
Ga bisa segera aku rakit..
Soalnya harus menyelesaikan proposal buat dikumpul besok.. hiks..
Aku sudah pernah
cerita tentang betapa aku sangat mencintai pagi?
Hari ini, di pagi hari
yang aku sukai, di hari yang sangat special buat kedua orang tuaku, karena
katanya lebih dari duapuluh tahun yang lalu dihari yang sama, aku lahir. Hehe.. yah
intinya begitu.
Ini ulang tahun yang
paling berkesan setelah ulangtahunku yang ke 17 yang tidak terlupakan.
Dari pagi aku dan teman2 main di
CarFreeDay dago, menyaksikan performa banyak komunitas di sepanjang jalan dago,
dari yang keren, aneh, sampai yang sangat lucu. Ga lupa sarapan dulu di bubur
ayam mang oyo.
Hari ini memang masuk
salah satu agenda main kami ramai-ramai, setelah mulai dari beberapa pekan lalu
kami menghadiri beberapa talk show, seminar arsitektur, makan bareng, dan nonton
bareng. Di tengah kepenatan menggarap proposal untuk pra tesis.
Yang hadir kali ini,
kay, diki, arul, wawa, jo, martha, wulan dan ita yang datang dengan membawa
sekuntum mawar merah jambu buatku.. co cwit… yang menjadi icon property hari ini.
Dak Hutan BakSil paling pojok
Lalu perjalanan di
lanjutkan ke hutan BakSil (Babakan Siliwangi), sebuah konstruksi koridor path highway
3-5 meter di atas hutan, dengan tiang-tiang dan railing baja, dan pijakan
papan-papan kayu di sela2 pepohonan, karya urbane. Tempat main yang sejuk dan
hutan banget.
Beberapa lama main,
ngobrol dan foto2. Kay dan wawa yang tiba2 menghilang, muncul dengan black
forest gulung dengan lilin yang menyala bertuliskan usiaku (euuuw.. g perlu
disebut). Kejutan manis lagi… hehe.. setelah kue yang enak itu ‘diselesaikan’,
kami masih main dan poto2 lagi beberapa waktu, menghabiskan mainan gelembung
sahabat yang dibeli kay di CFD tadi.
Yogurt Cisangkuy
Dan main hari ini kami
akhiri dengan menikmati yogurt Cisangkuy yang tersohor. Oia, iwin menyempatkan
datang walau saat2 terakhir..
Makasih banyak
teman2..
Semua ucapan, waktu
yang disempatkan, semua sms, semua postingan wall facebook, terima kasih kalian
sudah ada buatku.. (ooww……)
Thank you a lot..
Terima kasih Allah.. untuk semua tahun2 yang aku lalui.. keluarga dan teman yang telah Engkau beri..
Ini kopdar ketigaku
dengan Bloofers. Dua kali di Makassar, dan perdana kali ini di Bandung. Di hari
ahad pagi yang cerah. Berduabelas. Ada Mpit, Pita, Aisa, Irma, Jude, Kang Qefi,
Kang Aan, Dea, Dony, Kang Yudi, Yudi, dan Kang Pian.
Ngumpul jam 8 pagi
hari itu tanggal 20.11.2011 di depan kampus UPI, dan berangkat menuju Imah
Seniman di Lembang, yang dipilih oleh Kang Qefi dan Jude yang telah di survey
sebelumnya.
Imah Seniman,
menawarkan pemandangan hutan hujan tropis lembab. Dengan sungai kecil, dan
danau-danau yang mengalir berhubungan, di kelilingi saung2 pemancingan dengan
tempat masak yang siap mengolah hasil pancingan kita menjadi hidangan makan
siang, di bagian atas dan cottage2 di bagian bawah pas di pinggir danau. Ada sedikit
kritisiku tentang ini, tapi nanti aja di bagian lain.
Duduk2 di saung di
pinggir sungai sambil makan kue ulang tahun merayakan 1 tahun bloofers. Sambil lihat
unjuk kebolehan Dea bermain sulap kartu.
Kue Ulang Tahun Bloofers
Lalu sampailah waktu
makan siang.
Dengan pe de nya kami
masuk ke restoran yang ada di area Imah seniman ini, di bagian lesehan.
Begitu antusianya
kami.
Tapi lihat baik2 tiap
perubahan dari poto2 dibawah ini.
Dan ini setelah
selesai membulak2 daftar menu, dan mengatahui bahwa harganya kurang bersahabat. Senyap seketika Hahaha
Kami terselamatkan
dengan suara azan. Dengan alas an ingin solat, kami segera beranjak.
Haha.. ini pengalaman
dengan bloofers yang paling konyol, malu-maluin, ga kan terlupakan.
Akhirnya d’C*st yang
menjadi pilihan. Ga di Makassar, g di Jakarta, pada akhirnya d’C*st menjadi
tempat makan pilihan nomor satu. Sepertinya d’C*st masuk dalam fenomena yang akan tercatat dalam sejarah Bloof.
Senang bisa menjadi
bagian dari Blog of Friendship.. Luv u Bloofers..
Baru aja habis mengumpulkan satu tugas, dan siap2 untuk menyelesaikan tugas buat besok, sementara tugas yang satu lagi sudah menunggu untuk diselesaikan pekan depan. Tiba2 dapat anugerah tak terkira dari Dhyna, sebuah PR yang mengobarak-abrik duniaku karena ternyata aku lebih tertarik untuk segera menyelesaikannya. Euuww..... Pertanyaan2nya g banget pula.... Awwasss ya Dhynaaa..... PR pertama, mendeskripsikan diri dalam 11 hal
Sangat suka susu dan semua produk olahannya seperti keju dan yogurt.
Aku dulu punya kucing, lucu banget namanya Nyitnyit, pintar, nakal, dan suka ngedumel kalo dimarahi. Kalo dimandiin dengan air dinging, badannya akan jadi kaku semua, haha.. tapi si nyitnyit sudah mati, dan sampai sekarang aku masih berharap kalo nyit2 masih hidup.
Dulu aku suka banget menggambar, sekarang aku menggambar kalo perlu.
Aku g suka dengar lagu2 melow yang g jelas, aku lebih suka lagu dengan tempo yang riang dan penuh semangat.
Waktu ulang tahun ke 9 aku minta hadiah sebuah keyboard piano untuk anak2, waktu umur 14 tahun aku minta hadiah sebuah gitar. Ternyata aku memang suka musik. waktu ulang tahun ke 17, papa bilang kalo nilaiku bagus, aku akan dibelikan piano kayu, tapi ga jadi.. karena ? hehe
Aku menyerah untuk pelajaran matematika, fisika, dan kimia.
Waktu es em a, aku punya 3 orang sahabat, kompak banget, dan mungkin terkenal di seluruh sekolah. kami sekelas terus. Tapi kelas tiga, entah bagaimana kami tidak ada satupun yang sekelas. Tak beberapa lama, kami dapat informasi dari seorang guru, kalo kelas kami sengaja di pisah. Entah apa maksud guru2ku itu. Sampai sekarang masih kompak ;)
Aku suka warna kuning ceria (bukan kuning ngambang). Dari kecil, sampai saat ini juga belum menemukan asal muasal kenapa aku suka warna ini.
Ingin jadi Arsitek sejak es em pe.
Aku suka protes untuk sesuatu yang kurang benar. Tapi aku g suka di protes. Ini aneh.
Sebenarnya aku paling g kuat begadang. tapi Teh Hitam sangat ampuh membantuku tetap waras sampai pagi.
Aku suka jalan2 dengan teman2. Aku g suka sendiri. Tapi aku bisa kalo harus jalan sendiri
Aku ,Eh? udah lebih dari 11 ya? Yayy........ selesai
Pertanyaan dari Dhyna: 1. Bagaimana pendapatmu tentang blog saya?
Penting gitu ya..? ;p
2. Menurut kamu, warna hijau tu keren nggak?
Lumayan keren lah, soalnya mamaku suka warna hijau.
3. Kalo di suruh milih, mending belajar matematika atau kesenian? Kenapa?
Kesenian aja deh. Dari jaman sekolah dulu nilai ulangan matematikaku dibawah 5
4. Menurut kamu, alasan utama orang nge-blog itu apa?
Buat senang-senang
5. Suka kucing nggak? Kenapa?
Suka banget, lucu dan nakal.
6. Kalo kamu nemu dompet di jalan yang isinya duit banyaaaak banget, apa yang akan kamu lakukan?
Lapor polisi
7. Kalo kamu ketemu sama Justin Bieber, gimana perasaan dan reaksi kamu?
Biasa aja c, soalnya g mungkin minta tanda tangan, poto bareng, atau kenalan. Udah diduluin sama dhyna c
8. Kalo ketemu Sule, gimana perasaan dan reaksi kamu?
Ini juga jawabannya sama dengan yang diatas ;D
9. Kalo kamu di kasi 3 permintaan sama jinnya Alladin, apa yang kamu minta?
jalan-jalan keliling dunia, minta mobil Volks Weagen classic warna kuning, minta dibangunin karena ternyata semua ini hanya mimpi.
10. Kalo ada orang sok nyasar nelpon ato SMS kamu, apa yang akan kamu lakukan?
tutup telpon. klik
11. Siapa orang yang paling memotivasi kamu di dunia ini?
Gada, semua bisa memotivasiku dalam waktu2 yang berbeda.
Fiuh.. akhrinya selesai juga... cc. Dhyna Saurus Nah sekarang, sebagaimana tradisi pewarisan nilai2 budaya di dunia, maka PR ini akan saya lanjutkan kepada orang2 beruntung lainnya ;)
PR yang pertama, Ceritakan 11 fakta tentang dirimu PR kedua, Jawablah pertanyaan2 berikut ini:
Menurut kamu, global warming itu apa?
Apa kamu sudah merasakan dampak global warming? kenapa?
Apa yang sudah kamu lakukan untuk mengurangi dampak global warming, dari hal yang paling kecil sampai yang paling besar?
Kalo g ketemu tempat sampah, kamu buang sampah dimana? JUJUR
Siapa artis/orang terkenal kesukaan kamu? kenapa?
Buku yang sedang kamu baca sekarang apa? tentang apa?
Film yang pernah kamu tonton dan terus kamu ingat dan terus kamu anggap bagus sampai saat ini apa? Kapan? Tentang apa? dan apa yang menurutnya membuatnya menarik?
Kalo tiap pagi dari jam 5 - jam 7 kamu ngapain?
Kamu kenal dengan Andini Mokodompit? Siapa dia?
Suka/tidak suka minum susu? kenapa? setiap hari kamu bisa minum berapa gelas?
Apa aja yang kamu lakukan dan pikirkan waktu kelas 4 es de?
Saya tunggu kabar baiknya, dan jangan lupa wariskan kepada 11 orang lainnya. Selamat Bersenang-Senang \(^o^)/
Diki merekomendasikan untuk mendengar lagu ini. Katanya bagus banget, apalagi pas bagian Celine Dion.
Kalo sempat, dengar juga versi latinnya, lebih bagus, luar biasa. Katanya begitu ;)
"We Are The World 25 For Haiti" is a charity single recorded by various artists which was written by Michael Jackson and Lionel Richie. "25" refers to 25 years since the original recording for the song We Are The World. It was recorded in fourteen hours by over eighty artists on February 1, and was released and debuted on February 12, 2010, during the opening ceremony of the 2010 Winter Olympics.
We Are The World 25 For Haiti lyrics :
[Justin Bieber]
There comes a time
When we heed a certain call
[Nicole Scherzinger & Jennifer Hudson]
When the world must come together as one
[Jennifer Hudson]
There are people dying
[Jennifer Nettles]
And it’s time to lend a hand to life
The greatest gift of all
[Josh Groban]
We can’t go on
Pretending day by day
[Tony Bennet]
that someone, somehow will soon make a change
[Mary J Blige]
We are all a part of
God’s great big family
And the truth, you know love is all we need
[Chorus]
[Michael Jackson]
We are the world
We are the children
[Michael Jackson and Janet Jackson]
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
[Barbra Streisand]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
It’s true we’ll make a better day
Just you and me
[Miley Cyrus]
Send them your heart
So they’ll know that someone cares
[Enrique Iglesias]
so their cries for help
will not be in vain
[Nicole Scherzinger]
We can’t let them suffer
no we cannot turn away
[Jamie Foxx]
Right now they need a helping hand
[Wyclef Jean]
Nou se mond la
We are the Children
[Adam Levine]
We are the ones who make a brighter day
so lets start giving
[Pink]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
[BeBe Winans]
It’s true we’ll make a better day
Just you and me
[Michael Jackson]
When you’re down and out
There seems no hope at all
[Usher]
But if you just believe
There’s no way we can fall
[Celine Dion]
Well, well, well, well, let us realize
That a change can only come
[Fergie]
When we stand together as one
[Chorus - All]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
[Nick Jonas]
Got to start giving
[All]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
[Toni Braxton]
It’s true we’ll make a better day
Just you and me
[Mary Mary]
We are the world
We are the children
[Tony Bennet]
Its for the children
[Isaac Slade]
We are the ones who make a brighter day
[Toni Braxton]
So lets start giving
[Lil Wayne]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
It’s true we’ll make a better day
Just you and me
[Chorus - All]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
[Akon]
There’s a choice we’re making
We’re saving our own lives
It’s true we make a better day
Just you and me
[T-Pain]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let’s start giving
[Jamie Foxx imitating Ray Charles]
Choice were making
saving our own lives
It’s true we’ll make a better day
Just you and me
[Rapping - LL Cool J, Will-I-Am, Snoop Dogg, Busta Rhymes, Swizz Beatz]
We all need somebody that we can lean on
when you wake up look around and see that your dreams gone
when the earth quakes we’ll help you make it through the storm
when the floor breaks a magic carpet to stand on
we are the World united by love so strong
when the radio isn’t on you can hear the songs
a guided light on the dark road your walking on
a sign post to find the dreams you thought was gone
someone to help you move the obstacles you stumbled on
someone to help you rebuild after the rubble’s gone
we are the World connected by a common bond
Love the whole planet sing it along
[Wyclef]
CABARETT
[Chorus - All]
[Kanye West]
Everyday citizens
everybody pitching in
[Singing - Children & Wyclef Jean]
Nou se mond la
nou se timoun yo
[Will-I-Am]
You and I
You and I
[Kanye West]
Uh, 12 days no water
whats your will to live?
[Will-I-Am]
we amplified the love we watching multiply
[Kanye West]
Feeling like the Worlds end
we can make the World win
[Will-I-Am]
Like Katrina, Africa, Indonesia
and now Haiti needs us, the need us, they need us
[Chorus - All]
[Wyclef Jean]
Haiti, Haiti, Ha, Ha, ha, ha, ha
Haiti, Haiti, Ha, Ha, ha, ha, ha
Haiti, Haiti, Ha, Ha, ha, ha, ha
Malam minggu kali ini, aku nginap di Cimahi dalam rangka menghadiri walimatul ursy teh Patmah wati hari ahad pagi ini. Nginap di rumah Icha, bareng Maya.
Begitu masuk kamar Icha, tumpukan benang wool berbagai jenis dan beberapa pasang sumpit rajut tergeletak di atas meja belajarnya. Begitu menarik perhatian.
Jadilah malam minggu ini ku isi dengan belajar hal baru.
Merajut. ;D
Sangat kesulitan tapi menyenangkan. Mengautiskan diri.
Ini dia tahap belajarku.
Yang kita butuhkan adalah segulung benang wool, dan sepasang sumpit
Tahapan pertama, ukur seberapa panjang rajutan yang ingin kita buat dengan menarik benang yang pendek. Lalu buat simpul.
Ini hasil rajutanku semalaman ^,^
Maya yang jadi gurunya kali ini.
Dia mengajarkan dua teknik rajutan. Yang diatas ini adalah teknik 'knit'. Lalu teknik yang satu lagi adalah teknik 'pearl'. Jika dua teknik ini digabungkan, maka kita bisa membuat pola tekstur yang kita inginkan.
Kalau ingin belajar lebih lanjut, search Youtube, tutorial tentang merajut ada banyak.
Baru pertama kalinya aku ikut hadir di PechaKucha. Sebuah acara sharing dan kumpul2 anak2 muda kreatif, desainer, arsitek, seniman kota Bandung dan sekitarnya (#Jakarta). Menyaksikan 15 presentasi inspiratif, dari berbagai kelompok komunitas atau per orang, dalam 20 slide tiap slide 20 detik -begitu aturan main dari sononya.
Keren banget, dalam gelap malam, lesehan, dan di kelilingi koleksi lukisan Pak Ropih yang selalu menggunakan warna emas, dan para seniman Braga lainnya.
Di lantai bawah, ada galeri pameran karya2 Arsitek Indonesia yang ikut Indonesian Architects Week @ Tokyo 2011, Kongres 4 tahun sekali arsitek dunia yang tergabung dalam International Union of Architect (UIA) yang berlangsung di Tokyo, Japan pada 25 – 28 September 2011 lalu. Temanya "Design 2050" dengan pendekatan dari tiga perspektif yaitu: lingkungan, kehidupan dan survival. Pameran roadshow ini akan berlansung sampai 19 November.
suasana pechakucha di rumah seni ropih
Perjalanan pulangnya pun salah satu yang paling berkesan.
Rangkaian presentasi PechaKucha berakhir jam setengah duabelas malam. Kami masih tetap berada di sekitaran Rumah Seni Ropih untuk beberapa waktu lamanya. Ngobrol, dengan beberapa teman yang lain, obrolan utama sebenarnya adalah menentukan tujuan selanjutnya. Lebih tepatnya menentukan tempat makan. Empat orang pulang lebih dulu karena mereka datang dengan menggunakan mobil. Sisanya bertujuh, dari sembilan orang yang berangkat bareng sebelumnya.
Nabil mencetuskan opsi pertama, McD, tapi seketika langsung ditolak mentah2, karena kami masih trauma eneg dengan menu wajib tiap hari selama kami di Hongkong kemarin. Opsi pilihan kedua adalah MadTari, kali ini aku yang langsung menolak, no more madtari, madtari bisa merusak citra keju yang mulia begitu mencoba menunya. Lalu opsi ke tiga adalah KFC, hanya dua orang yang setuju dari tujuh orang, satu orang menolak.
Pembicaraan ini berlanjut sambil jalan meninggalkan jalan Braga yang masih sangat ramai, mungkin baru mulai hidup malam minggu begini.
Kami sampai didepan balai kota, menunggu angkot yang ke arah dago. Pilihannya adalah angkot dago-stasion, tapi semenit kemudian, sepuluh menit kemudian, setahun kemudian, angkot yang kami tunggu ternyata sudah tidak lewat lagi. Kami pun naik angkon kalapa-ledeng yang lewat. Tidak sampai 500 meter kami sudah turun. Jalan kaki lagi dua blok menuju jalan dago.
Kupikir kami akan menuju ke KFC atau McD di BIP, ternyata temen-temen tetap jalan terus ke utara Dago. Jam sudah lewat tengah malam. Jalan Dago masih ramai. Di pinggir Pedestrian masih banyak sekumpulan anak muda yang nongkrong.
Begitu kami melewati sebuah kafe restoran masakan aceh yang masih sangat ramai, sepertinya cukup menarik, akhirnya kami memutuskan untuk makan di sini.
Jam setengah dua, baru beres makan. Sayangnya menunya sangat tidak bersahabat dengan lidah. Malam itu ada satu keputusan penting yang kami buat. Kafe restoran Aceh di jalan Dago ini tidak akan masuk dalam rekomendasi tempat makan di Bandung :) maaf ya.. ini hanya suara konsumen..
Jalan kaki pun kembali dilanjutkan setelah makan. Sambil sesekali menoleh kalau-kalau ada angkot Dago yang lewat. Tiba2 wulan yang sedari tadi mengeluh masuk angin dan sudah ga kuat melanjutkan 'perjalanan kaki', muntah2 dua kali di pinggir jalan. Dia memang masih belum sembuh benar dari sakit, tapi perjalanan tetap dilanjutkan.
Sampai di simpang lampu merah pertama di perempatan Dukomsel, terjadi sedikit dilema, apa akan melanjutkan perjalanan dengan taksi apa dengan angkot. Si nabil memilih jalan kaki ke kostnya karena sudah dekat. Sekarang tinggal kami berenam. Aku dan wulan memilih jalan kaki karena kost kami juga tinggal satu blok. Akhirnya semuanya ikut jalan. Jalan menuju balubur juga masih hidup, kehidupan malam yang baru dimulai.
Dipertigaan tamansari depan rektorat itb, kami sempatkan foto2 di tengah jalan. Sampai di tegur oleh bapak2 dari atas mobil, karena berfikir kami kurang kerjaan dan harus segera pulang hampir jam dua dini hari ini.
pic by: diki. sempat, di pertigaan tamansari rektorat itb
Sebenarnya, yang paling di takuti selama perjalanan kami ini adalah jika bertemu dengan gank motor kota bandung yang terkenal kejam. Jadi tiap kali ada rombogan motor yang lewat, aku agak parno gimanaa gitu. Sebelumnya juga, di sisi seberang perempatan jalan dukomsel, beberapa anak melemparkan botol-botol kaca ke tengah jalan, yang pecah berantakan, entah apa maksudnya, bikin agak sedikit panik.
Aku dan wulan, berpisah, karena kami sudah sampai kost. Tinggal empat orang lagi yang masih melanjutkan perjalanan. Kali ini melintasi jalan tamansari yang sepi dengan cahaya lampu yang remang menuju siliwangi. Lalu satu orang lagi memisah di tamansari.
Perjalanan terakhir tinggal diki, arul dan ita.
Lalu, terjadilah sedikit kisah mistis di jalan sepi yang diselubungi pepohonan hutan itb dan kebon binatang, dan angin malam yang berhembus pelan2.
syuuuhhh.......
Tiba2 lampu jalan yang tenang, berkedap kedip genit.
Huaa.......
Dan kesaksian diki "si ita lari tunggang langgang dengan sepatu anti malingnya di taman sari gara2 lampu kedip2...KHAHAHAHAHAHA"
Pembelaan ita "Alaaah,kamu juga kan Dik..."
kata kay "^___^ kenapa tu lampu ga ditimpuk aja ta, pake "highheel super" bakalan kapok tuh nakut2in org"
Lalu hari ini pun berakhir dengan selamat pada jam setengah tiga dini hari di kost masing-masing..
Perjalanan kami dimulai sejak pukul tiga pagi hari selasa. Berangkat dari Bandung dengan menggunakan mobil travel sewaan yang memuat dua belas orang. Grasak grusuk dalam keheningan malam.
Sampai di Bandara Internasional Sukarno Hatta tepat pukul delapan pagi. Enam orang lainnya sudah menunggu disana.
Kamipun berangkat. Transit dua belas jam di Singapura, empat jam perjalanan menuju Hongkong, dua hari satu malam di Shenzhen, seharian di Macau, dan menghabiskan empat malam dua hari di Hongkong. Lalu berkesempatan lagi mampir di Singapura selama tiga jam. Sampai pulang kembali ke Bandung pada malam ke delapan, jam tiga pagi.
Ini pertama kalinya bagi saya melewati imigrasi keluar dari Negara Indonesia, pertama kali pasport saya mendapat cap dan visa, keluar masuk beberapa Negara.
Dan ini adalah sedikit catatan saya secara umum. Saya berangkat dengan tidak punya informasi sama sekali mengenai semua kota ini, saya menggunakan teori kedua pak BUL yang menyerap apa saja yang ditemui, tidak memiliki tujuan tempat tertentu yang ingin dilihat. Saya juga melewatkan kuliah pembekalan sebelum berangkat, kali ini bukan sengaja, tapi lupa, hehe..
Maka inilah yang saya temukan.
Singapura 18 Oktober 2011
The city
Seaside city. Itu kesan pertama kota ini begitu melihatnya dari udara. Dipenuhi dengan gedung-gedung pencakar langit, dan kota yang tertata rapi.
Bandar udara Internasional Changi, juga menyediakan fasilitas moda transportasi interchanges, berupa stasiun kereta yang bisa mengantarkan penumpang langsung ke kota. Yang paling berkesan di kota ini adalah suasana ruang public di tepi lautnya. Jika sore hari tidak terasa panas karena dinaungi oleh bayang-bayang gedung, jika malam hari disuguhi oleh titik-titik cahaya lampu dari gedung-gedung disekitarnya. Pedestrian yang cukup lega untuk menikmati laut, spektator-spektator untuk duduk-duduk santai yang membuat lebih dekat dengan laut.
merlion park, explanade theater (pic by: adit, martha)
Citizens Life Menggambarkan masyarakat kota Singapura adalah masyarakat kota yang sangat sibuk, dan beberapa mulai terkesan individualis. Pada jam-jam sibuk, mereka akan memenuhi bus kota dan MRT. Dengan langkah-langkah cepat melewati lorong-lorong stasiun. Dan perhatian mereka tertuju pada getjet tercanggih yang ada dalam genggaman.
Pada sore dan malam hari, ruang public pun akan dipenuhi oleh masyarakat dan wisatawan.
Negara kota Singapura memiliki masyarakat multi entis, melayu, cina, india, dan bule :D. Menggunakan bahasa melayu dan cina, dan bahasa inggris sebagai bahasa resmi.
Housing Deretan kompleks apartemen low rise terlihat melalui jendela sepanjang perjalanan MRT dari bandara ke kota. Berdampingan dengan rapih, dan bersih. Tidak terlihat jemuran sedikitpun pada balkon-balkonnya, sehingga kesan pertama yang dirasakan adalah hampa. Terlihat sepi pada siang hari, hanya terlihat satu dua orang saja, terlalu tenang, rasanya tidak akan bisa tinggal disini. Tapi kesan itu seketika berubah setelah menggunjungi hongkong. Shenzhen 19-20 Oktober 2011
The city Kesan pertama begitu sampai di kota ini adalah, sebuah kota kabupaten, dikelilingi oleh hutan, bukit-bukit dan tanah lapang, namun dengan gedung-gedung tinggi dan jalan-jalan lebar. Suasana kota yang ramai namun tidak padat. Dan terasa nyaman. Feels like home.
Hal yang paling menarik di kota Shenzhen adalah fasilitas yang sangat memperhatikan pejalan kaki. Seperti jalur pedestrian lebar 10 – 12 m dan nyaman dengan naungan pohon-pohon rindang, juga public space, berupa square, taman-taman, yang banyak dijumpai. Tempat-tempat berkumpul yang nyaman dan atraktif. Juga sign pada lantai pedestrian, stasiun dan tempat-tempat umum bagi penyandang cacat.
Juga transportasi massal yang nyaman, seperti metro yang melayani banyak jalur, dan Bus kota yang nyaman untuk masyarakat. Selain itu, stasiun dan shelter-shelternya sendiri dirancang dengan baik.
Citizens Life Masyarakat kota Shenzhen terkesan sederhana, walaupun pada beberapa tempat dan waktu yang berbeda kita dapat melihat masyarakat yang sadar akan fashion, terutama pada saat menjelang sore sampai malam hari, dimana para pekerja kantor yang didominasi oleh orang-orang muda memenuhi pedestrian kota, ruang public, metro dan bis. Selain berjalan kaki, masyarakat kota Shenzhen menggunakan sepeda dan sepeda bermesin sebagai transportasi jarak dekat, dan kendaraan angkutan barang mereka. Jalurnya sama dengan jalur pedestrian. Tidak ada kendaraan motor disini. Dan tidak semua orang bisa berbahasa Inggris, bahkan bapak polisi yang banyak berjaga di ruang public.
Housing Perumahan di kota Shenzhen semua dibangun secara vertical. Dibangun dengan cukup rapih dan manusiawi, medium rise, gedung yang berbeda-beda untuk tiap tingkat ekonomi masyarakat. Beberapa semarak dengan jemuran warna-warni di dalam balkon, yang menghidupkan suasana, tapi tetap terlihat wajar, tidak terkesan kumuh. Parkir kendaraan ditempatkan di lantai dasar /basement gedung. Beberapa di pinggir jalan. Beberapa bangunan apartemen juga menjadikan lantai dasarnya sebagai toko-toko tempat usaha. Beberapa bangunan menyediakan taman untuk tempat bermain anak-anak, dan sarana olahraga. Sangat dekat dengan akses kendaraan umum.
(pic by: iir, martha, videl)
(pic by: videl, muty)
Macau 21 Oktober 2011
The city
Sebelum menginjakkan kaki di Macau, yang terbayang adalah semarak kota Las Vegas yang sering muncul di film-film. Tapi daripada kesan glamour hiburan malam, kota Macau ternyata lebih terkesan anggun, seperti pulang ke rumah nenek. Selain deretan gedung-gedung tinggi, masih banyak bangunan-bangunan heritage, atau bangunan-bangunan tempat tinggal yang bergaya eropa. Suasana heritage tidak hanya pada bangunannya saja, namun pedestrian, jalan-jalan yang lebih banyak menggunakan elemen batu, taman-taman, ruang terbuka hijau, dan ruang public juga di tata dengan nuansa historis. Moda transportasi masyarakat di kota ini adalah bus yang sangat nyaman dan tarif yang cukup murah. Selain mobil pribadi, beberapa masyarakat juga tampak menggunakan skuter motor. Pada malam hari, baru nampak kesan ‘vegas’ karena beberapa bangunan mulai tampak semarak dengan lampu yang menyelubungi fasadenya.
Citizens Life
Pada sore hari taman-taman yang dekat dengan perumahan akan dipenuhi oleh penduduk kota. Bermain dengan anak-anak sambil memberi mereka makan malam, atau yang paling sering terlihat adalah membawa hewan peliharaan berjalan-jalan.
Housing
Dari yang terlihat, bangunan perumahan di kota Macau merupakan bangunan apartemen low rise. Hanya beberapa tingkat, dan dengan bangunan bergaya eropa pada beberapa daerah, dan model yang cukup sederhana pada beberapa daerah yang lain. Tapi semuanya memberikan kesan rapih dan nyaman untuk di tinggali.
(pic by: martha, riri)
Hongkong 22-23 Oktober 2011
The city
Kota Hongkong, menyajikan pemandangan dan suasana yang berbeda pada tiap distriknya. Ketika tiba di Hongkong pada malam hari, di jalan Nathan road, disambut dengan semarak lampu-lampu papan reklame yang besar-besar dan panjang menutupi separuh badan jalan. Padat dan Ramai. Itulah kesan pertama pada kota ini.
Pada distrik yang lain, di seberang Hongkong daratan, atau Hongkong Island, central distrik menyuguhkan penandangan berbeda. Distrik ini adalah pusat perkantoran, dimana bangunan-bangunan pencakar langit mengambil tempat, hasil karya arsitek-arsitek terkenal dunia. Memberikan banyak taman dan square pada tiap blok, sehingga dilihat dari atas gedungnya pun, Hongkong masih terlihat hijau. Taman-taman ini pula yang memberikan kesan pada kota Hongkong, dari taman-taman ini kita bisa melihat dengan baik gedung-gedung indah, square ini pula yang menjadi titik temu dari gedung-gedung di sekitarnya, yang menyatukan. Tempat yang baik untuk menghirup udara segar sejenak dan bersosialisasi, merasakan kota Hongkong.
Transportasi massal di kota Hongkong adalah MTR, bus, juga trem. Jaringan Stasiun MTR sangat panjang, terhubung pada beberapa tempat keluar. Di dalamnya sendiri, terdapat banyak retail, yang memudahkan masyarakat Hongkong yang sibuk dapat memenuhi kebutuhannya sambil berjalan menuju tempat tujuan.
Citizens Life
Orang Hongkong selalu berjalan dengan langkah-langkah yang cepat. Mengerjakan pekerjaan dengan cepat. Memadati lorong-lorong stasiun MTR, tidak hanya pada jam sibuk saja. Juga bus kota dua tingkat yang menjadi sarana transportasi utama masyarakat kota Hongkong.
Pada sore dan malam hari, jalan-jalan kota juga dipenuhi oleh anak muda yang fashionista. Inspiratif, seperti melihat parade model-model baju terbaru di majalah remaja.
Housing
Sempit. Itu kesan pertama tinggal di Hongkong, pada sebuah guess house yang menempati salah satu lantai apartemen ditengah-tengah Nathan road yang hiruk pikuk. Sangat efisien. Kamar mandi dengan ukuran kira-kira 0.75 m x 1.25 m yang sangat lengkap dengan WC, washtafel dan shower, di dalam kamar yang juga sangat efisien, pas untuk sebuah tempat tidur yang sesuai dengan ukuran tubuh orang asia, meja kecil dan sedikit ruang untuk sirkulasi. Dari jalan, pemandangan kea rah apartemen sangat berantakan, dipenuhi dengan jemuran berwarna warni yang menjorok ke luar, kotak-kotak air conditioner juga fasade yang tidak terawat. Suasana seperti ini banyak terlihat di bagian lain kota Hongkong.
Namun, beberapa distrik baru, membangun apartemen baru yang cukup terlihat rapih dan cukup nyaman dari luar. Perumahan vertical yang ideal, ruang public di dekatnya.
Sudah lebih dua pekan ini musim gugur di sini, daun-daun kuning kecoklatan bertaburan di jalan-jalan. Begitu juga di depan sekolahku. Padahal baru saja pagi-pagi petugas kebersihan menyapu dan mengumpulkan semua daun-daun dalam karung-karung besar, siang hari, seolah pelataran sekolahku tidak pernah disapu selama sepekan.
Pelataran sekolah beberapa hari lalu penuh dengan daun-daun
Sore ini hujan turun..
Saat kelas telah selesai, hujanpun reda, ada pemandangan yang menyejukkan begitu aku menoleh menatap ke luar jendela.
Ah.. ternyata pohon ini telah kehilangan hampir seluruh daunnya.
Mengingatkanku akan sebuah cerita tentang daun terakhir yang jatuh di musim gugur.
Jam sudah menunjukkan pukul 16.40, kelas sudah mulai sepi. Saatnya untuk pulang.
Tapi sekali lagi aku melihat ke luar jendela.
Ternyata telah ada tunas-tunas daun kecil di ujung-ujung rantingnya..
Setalah mengisi poling di pagenya Asop tentang posisi gelas air minum, aku jadi teringat kalo dari dulu ingin sekali memperlihatkan pojok favoritku.
Tempat berduaan bareng si Della Rossa si lappy yang selalu setia menemaniku mengerjakan tugas, online, mencari inspirasi, nonton, ngaji, nyanyi2 ga jelas.
Di dindingnya, tempat untuk menempel ide2 yang muncul, hal2 yang akan dilakukan. sebelah kiri ada kalender biar ga lupa waktu. Dan disebelah kanan, harus selalu ada air minum, teh hijau, ataupun air putih biar ga sakit pinggang, hehe...
Pensil warna, Spidol, pensil, kertas, dan buku2 yang diperlukan sengaja di letakkan di tempat yang mudah dijangkau. Tak lupa botol minyak kayu putih, soalnya kadang suka masuk angin.
Karena aku terbiasa menambahkan kata "ku" ketika aku menyebutmu
Aku merasa memiliki
milik'ku'
Konsekuensinya
ketika sesuatu yang ku akui adalah milik'ku' pergi
maka label 'ku' tak bisa kugunakan lagi ketika aku menyebutmu
rasanya sangat menyakitkan
sama seperti kuku kaki yang dicabut dengan paksa
Padahal jika saja kesadaranku penuh bahwa tidak ada apapun yang menjadi milikku
mungkin semuanya akan mudah
Tidak ada rasa sakit yang tertinggal
Sesungguhnya yang tergenggam dalam tanganku hanyalah air
yang segera mengalir keluar dari sela-sela jemariku
lalu menguap tak berbekas ...
Pagi ini,
saat ku dengar Allah Sang Pemilik telah memanggilmu kembali
Aku menangis..
*Oma.. aku mohonkan ampunan pada ALLAH untuk segala dosamu, ridho pada ALLAH untuk segala amalmu.. semoga di surga ALLAH nanti kita berkumpul, disana tidak akan ada perpisahan lagi..