Minggu, 12 Februari 2012

di Gema Inspirasi

Agenda jalan-jalan weekend pekan lalu kami isi dengan menghadiri talk show yang menjadi rangkaian ITB Fair 2012. Kay sudah memulainya dari hari kemarin dengan menonton festival film indie, sayangnya saya jadi tidak mood untuk ikut karena tiap sesinya selalu mulai 15 menit sebelum waktu sholat.

Kali ini kami lebih banyak dari biasanya, tetap ada Kay, Wawa, Yulia, Jojo, Wulan, Iqbal, Rio dan Wahyu. Disaat terakhir Ita menyatakan diri tidak jadi ikut karena ada kerjaan lalu tempatnya digantikan Diki, dan Martha yang harus survey ke Surabaya trus tempatnya digantikan Arul. Nabil yang katanya g pengen ikut karena mau balik ke Jakarta, jadi g bisa ikut karena tiket sold out.

Dimulai di pagi hari kurang dari jam 9 pagi.
Begitu kami datang, abang Ferry Curtis sudah nembang dengan gitarnya ditemani petikan melodi kawannya di atas panggung. Terpesona.
Jam 9 lewat sedikit Acara dimulai.
Susunannya kurang lebih seperti ini,
  • Pembukaan
  • Talkshow Technopreuner
  • Talkshow Sosiopreuner
  • Talkshow Creativepreuner 
Pembukaan dihadiri banyak tokoh penting, Pak Rektor ITB, Pak Gubernur Jawa Barat, Pak Kepala Bappeda Jawa Barat yang juga guru besar ITB, Pak Menteri Komunikasi dan Informasi, Kang Presiden KM ITB, dll.

Dimulai dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya oleh seluruh peserta yang hadir lebih dari 2000 orang. Sayangnya moment ini di rusak oleh Diki, yang dengan suara lantang dan serius menyanyikan lagu Indonesia Raya versi boyband Il Volo
Kami jadi g bisa nyanyi karena menahan tawa, tiga orang gadis dua baris didepan kami juga sibuk tertawa, orang-orang disekitar kami jadi menoleh. Lebih parah lagi, mb dirigenya jadi lupa kalo bait terakhir lagu ini harus diulang dua kali!

Ya lupakan. Setelah itu, memang masih ada lagi kelakuan Diki yang memalukan, seperti menuliskan kata "Waktu Habis" besar-besar di atas kertas (yang seharusnya ditulis oleh panitia di ruang kontrol di atas sana. red) dan menunjukkannya pada pembicara di atas panggung, yang membuat pembicara panik dan buru-buru menyelesaikan presentasinya.
Selain itu semua berjalan seperti yang direncanakan.
Sebenarnya ada alasannya. Diki ikut talk show ini sebenarnya cuma satu alasan, yaitu akan ada pak BJ Habibie. Tapi entah kenapa tanpa pemberitahuan, tiba-tiba saja nama pak BJ Habibie hilang dari daftar nama pembicara pada hari itu. Setelah sesi makan siang, Diki menghilang, dan mucul lagi pada sesi terakhir. Dasar!

Ini beberapa hal yang menarik perhatian saya dari tiap pembicara yang hadir.

Pembukaan

Tifatul Sembiring
Pidato yang cukup lama menurut saya, satu setengah jam mungkin? tapi dibawakan cukup baik dan tidak membosankan.
Ternyata memang khas pak Tifatul adalah pantun. Juga diakhiri dengan best ending.

Pak Tifatul membicarakan bangaimana cara menyatukan dan memajukan Indonesia, beliau mengungkapkan langkah-langkah kongkritnya yang bisa diwujudkan seperti Philosophy, Vision, Strategy, Resource, dll. Tapi saya punya pendapat sendiri tentang kenapa Indonesia kurang semangat untuk maju. Indonesia ga punya musuh yang sangat keren untuk dikalahkan. Kalo musuhnya cuma Malaysia, ga akan bisa maju seperti Korea yang setiap hari bertekad mengalahkan Jepang.

Ishoma

Ferry Curtis
Kata Kay, bang Ferry ini Iwan Fals wannabe banget. lirik lagunya, sampai suaranya.

Buat saya, mendengar petikan gitarnya (terutama petikan gitar temannya bang Ferry) membuat saya meleleh.

Technopreuner

Martha Tilaar

Melihat bu Martha secara langsung, memang pantas beliau mengembangkan produk kosmetik sebesar ini. Cantik dan menarik, berbicara dengan luwes dan hangat.
Bu Martha bilang, 
"Saya dianggap bodoh karena dulu tidak bisa masuk UI. Karena itu saya belajar terus. Sekarang malah saya yang jadi dosen di UI."




Nurul Taufiqu Rochman

Pengembang bisnis nano teknologi dan pembentuk masyarakat nano Indonesia. Pak Taufik emang keren banget. Dia selalu berusaha jadi nomor satu, di Jepang pun dia jadi nomor satu. Candaan bersama teman-temanya semasa sekolah dulu, 
"yang dapat nilai A jadi Professor, yang dapat nilai B jadi Pengusaha, dan yang dapat nilai C jadi Owner."
Kalo kata beliau, yang dapat nilai B dan C saja bisa jadi Pengusaha dan Owner, yang dapat nilai A bisa jadi semuanya.

Nadia Saib
Nama kosmetik naturalnya Wangsa Jelita, dari hal yang dia sukai bersama teman-teman farmasi ITBnya. Pesan mb Nadia,
"mulailah dari  apa yang kalian sukai."
Ada satu hal yang saya tangkap disini, ternyata merek dagang yang berhakhiran vokal A, lebih catchy dan elegan untuk bisa diterima dan bertahan di pasaran.

Sosiopreuner

Bambang Ismawan

Sedikit yang bisa saya tangkap dari pemaparan pak Bambang, karena saya tiba-tiba mengantuk dan tidur.
Menyesal.
Yang saya Ingat, beliau penggerak Bina Swadaya Masyarakat, yang mengajak masyarakat aktif berkarya untuk lepas dari kemiskinan. Dan menerbitkan majalah TRUBUS, majalah tentang pertanian dan segala halnya.





Suprapto

Pak To yang membuat saya terbangun. Beliau mengaku sebagai orang gila, dan mengajak semua yang hadir untuk juga menjadi orang gila, dengan yel yelnya,
"Saya orang gila, gila orang saya. Kalau tidak gila, itu bukan saya."
Beliau pemilik Joglo Tani di Yogyakarta. Beliau menunggu belasan tahun menjadi guru olahraga, baru kemudian benar-benar kembali kepada minatnya di dunia pertanian dengan medirikan Joglo Tani.
pak To bilang, harus punya I 6 pelayang seksi
"Impian, Iman, Ikhtiar, Ibadah --> Ijabah"
Habibie Afsyah
Kalian tahu siapa dia? Pertama kali melihat mas Habibi lewat di samping kursi saya, di dorong dalam kursi roda oleh ibunya, kurus, dan terlihat tak berdaya, masih sangat muda. Saya pikir dia juga salah satu peserta talk show.

Ternyata dia adalah internet marketer dengan penghasilan 100.000 USD.
Dia berketerbatasan, semua orang tahu itu, tapi dia tidak pernah menyebut-nyebut hal itu. Dia berbicara akrab dan bercerita dengan tenang dan lucu, padahal memengang mic dengan benar saja terlihat kesulitan, tapi saya yang melihatnya sebagai penonton, jadi tidak mempermasalahkan semua itu. 
"Kalo pak To bilang orang bodoh kalah sama orang pintar, orang pintar kalah sama orang cerdas, orang cerdas kalah sama orang gila, orang gila kalah sama orang nekad. Kalo kata saya, orang nekad masih kalah dengan orang kepepet. Saya bisa berada disini karena tadinya saya kepepet."
"Saya termasuk orang yang amburadul, karena dulu saya juga malas sekolah. Tapi orang amburadul itu bukan punya masa depan yang suram, hanya saja tidak akan sukses kalo jadi karyawan."
"Sukseskan diri dulu, baru berbagi sukses dengan orang lain"
Buat saya, ibunya mas Habibie adalah ibu yang paling keren.

Creativepreuner

Diawali dengan standup komedi oleh Ernest Prakasa, yang sayang sekali hanya saya dengar dari luar dengan tidak jelas. Karena makan siang yang terlambat, dan waktu sholat ashar.
Sesi ini adalah sesi yang paling menarik, paling seru, paling antusias.
Si Diki tiba-tiba sudah duduk manis di kursi depan.

Ernest Prakasa

Sayang sekali saya melewatkan obrolan dengannya, saya masih makan dan solat. 
Dia pendiri Stand Up Comedy Indonesia. Dibagian akhir, ada statement dia yang menarik.








Sujiwo Tejo

Tiba-tiba saja saya memutuskan untuk nge fans sama pak Sujiwo Tejo. Beliau percaya klenik, beliau percaya karma, beliau sangat Indonesia. Beliau membawakan sebuah lagu dengan tuts keyboard dengan menggunakan tangga nada Jawa. Teman saya bilang, kamu sudah gila.
Tapi coba simak apa yang beliau katakan,
"Klenik itu pasti ada logikanya, hanya saja orang-orang dulu belum tahu cara membuktikan logika itu. Cobalah ilmuan saat ini, jangan hanya di cemooh, tapi teliti dengan ilmu yang kalian miliki.  Pasti ada kebenarannya."
"Jangan menghujat sesuatu dengan kebencian, pasti kau akan rasakan Karmanya."
"Pacaranlah sama Tuhan, pasti kau akan dibantu."
"Passion, meskipun tidak menghasilkan uang sekarang, jangan putus asa! Masa depan kita ada di belakang, dan akan ada orang-orang yang yang percaya dengan kita yang selalu membatu kita."
Kata Wawa, "temen-temenku bilang aku mirip sujiwo tejo, harusnya aku minta photo bareng"

Raditya Dika

Dia konyol, iya. Kata-katanya sama seperti yang tertulis dalam bukunya. Sekali dia bicara saja sudah jadi banyak cerita yang bisa jadi buku. Aslinya memang lucu. Tapi Radit g hanya lucu, dia cerdas, dia bisa berfikir untuk mengembangkan kesukaannya akan 'tertawa' menjadi peluang bisnis. Dia membuka beberapa perusahaan sosial enterpreuner, dan ternyata penerbit Bukune itu punya Radit. Dia juga bareng dengan Ernest di Stand Up Comedy Indonesia.
"Kreatif itu Jangan berfikir Malas"
"Bukan menjadi lebih baik dari orang lain, tapi bagaimana menjadi BERBEDA."
Pada sesi tanya jawab, pertanyaan didominasi oleh penggemar Radit, salah satunya bilang, "K Radit paling ganteng sedunia, mau minta photo bareng."
Semunya menyoraki " Ciee......"
kata Radit, " Kenapa harus cowok yang ngomong begini."

Bachtiar Rahman

Beliau ini adalah produser film. Memproduseri film dengan niat baik, bukan hanya mencari untung. Termasuk orang nekat kalo saya bilang. Modal untuk memproduseri sebuah film kan gila-gilaan.

Salah satu film yang beliau produseri adalah LASKAR PELANGI, kesukaan saya.
Tadinya beliau memperkirakan modalnya hanya butuh 2,5 M, paling tidak jadi 3 M. Makanya okeh. Tapi ternyata anggaran yang diajukan adalah 8,3 M. Karena sudah terlanjur bilang okeh, jadi g bisa mundur. Lalu biaya membengkak jadi 9 M. Agak sedikit stres juga, karena sponsor juga kurang, tapi niat baik beliau untuk film edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, beliau bilang tidak apa-apa.
Akhirnya ternyata filmnya sukses!
Target 1 juta penonton, jadi 4,2 juta penonton. Untung besar.
Saya juga baru tahu, sekali tayang, film layar lebar di tivi itu sampai 1,5 M. Gilak!
Ternyata beliau juga yang menjadi promotor konser Maher Zein di Indonesia, padahal baru tahu dua pekan.

Yang paling membuat saya terkesan adalah, saat beliau bilang
"Ga menerima sponsor rokok."
Kereeeenn.....

Ridwan Kamil
Pak Emil, dosen studio saya. Tapi saya belum pernah dibimbing langsung oleh beliau. Kalo kata teman-teman saya, Arsitek Seleb. Karya-karya beliau memang future dan green dan sering tampil jadi bintang iklan di tivi.

Beliau sukses mewujudkan mimpi masa kecilnya bisa mengunjungi 100 kota dunia sebelum usia 40 tahun. Pelopor Indonesia Berkebun. Dan mengembangkan desa binaan bukan hanya perbaikan lingkungan dan bangunan, juga perbaikan manusianya.
Beliau juga sepertinya menjadi murid kebanggaan dosen kesukaan saya.
Kata Pak Emil, dia jadi Arsitek cuma sampingan. Saya percaya.
"Sukses = 10.000 jam latihan."
"Sukses jangan cuma buat diri sendiri, tapi juga buat Indonesia."
Yulia tiba-tiba bilang, mau minta photo bareng juga dengan pak Emil.
Saya bilang, kamu bisa ketemu dia setiap hari di kampus.

Dari awal sampai akhir sesi, kata yang paling populer adalah PASSION. Ini adalah awal kita untuk melakukan sesuatu, dasar kita untuk memulai sukses.
Yang menarik tentang passion dari Ernest Prakasa
"Apapun passion lo, harus membuat orang mengingat lo ketika mengingat hal itu."
Kata Yulia, passion dia di Arsitektur.

Passion saya di Indonesia.

sumber photo:

14 komentar:

  1. ini lpj kegiatan ya?hehe...lucu

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya tulis disini biar g lupa kata2 penting itu :D

      Hapus
  2. wah..walaupun panjang psotingan nya, namun tdak satu huruf pun saya lewat kan, benar2 cerita2 orng2 yg sukses, pasti senang bnget bisa ngikutin acaranya tuh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meutia... aku bahagia banget baca komen kamu.. serasa tulisanku g sia sia..

      iya, semuanya keren, tidak ada yang instan dari semua kesuksesan mereka. semuanya mulai dari proses.

      Hapus
  3. waaaaahhhh.. LPJ di tulis di blog, menarik.
    orang-orang hebat dan sukses di bidangnya, info yang diracik padat dan jelas kak, setidaknya jadi tau setelah baca post ini. hehe.. saya cuma liat ITB fair waktu akhir minggu kemaren.

    BalasHapus
  4. kAy a.k.a Rizki Tridamayanti Siregar12 Februari 2012 pukul 20.41

    momen tak terlupakan adalah ketika mendengar suara DIKI yang luar biasaaa..reflek menoleh ke arah peserta lain n bilang "saya nggak kenal org yg disebelah, SUEERR!! ~__~" N yeah..SUJIWO TEJO punya st penggemar baru lagi disini

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya orang itu bahagia jadi Antagonis kay ^ ^"

      bravo sujiwo tejo

      Hapus
  5. Sudah menyuntikkan semangat lagi ke diriku kak. Lagi sedikit bosan terkait TA. Hehehe..
    Waaaahh... ternyata Om Ridwan Kamil itu dosen studionya kak Andin toh? Mupeeeeeenggg belajar dari beliau. Sepakat dengan komentar beliau " Sukses = 10.000 jam latihan"

    Sangat sepakat juga dengan kata Pak Tifatul Sembiring. Memang kita perlu menargetkan sesuatu. Target itu kemudian nantinya akan menjadi kekuatan bagi diri. Target yang akan mengingatkan kita manakala kita sedikit melenceng. Target yang akan mengarahkan kita untuk selalu memandang ke depan.

    Pokoknya baca tulisan ini, dapat suntikan semangat lagi saya.
    Thanks sharingnya kak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ingat Arya request cerita ini, makanya saya tulis :D
      jadi ingat sayembara. haha T^T

      Hapus
    2. Waktu itu saya belum kirimkan CADnya karena internet ngadat kak. Juga sedang sibuk2nya TA. BTW, saya kirimkan desain nya ke email malam ini jg. :)

      Hapus
    3. ada masalah nih, kan syarat yang daftar maksimal 3 tahun kelulusan. lha saya udh tahun ke 4 nih.
      bemana mi itu...

      Hapus
    4. Oalah...
      Kalo begitu, kita lanjutkan saja. jika tidak sempat berpartisipasi, nanti kita buat postingan khusus untuk Rumah yang sudah kita desain ini kak. Bagaimana kak? Yah, menyelesaikan apa yang telah dimulai.. :)

      Hapus
    5. setujuuu... sip! btw, kenapa desainnya diagonal? ;D

      Hapus

Menurut kamu gimana? ^____^