Selasa, 23 Oktober 2012

Hati-hati plagiasi!

Sebelum mulai saya minta maaf dulu, buat semuanya, karena penyelesaian tesis tertunda lagi. Tesisnya tertunda, pun blognya tidak terurus. Lengkaplah kesalahan saya. Mohon dimaafkan..

Baiklah, kali ini saya merasa perlu untuk menuliskan isu ini, karena berhubungan dengan kegiatan penulisan tesis yang sedang saya jalani dan kegiatan menulis kita para blogger sekalian.

Isu ini dimulai dengan berita yang cukup menggemparkan pada saat teman-teman yang telah sidang tiga sedang bersiap-siap untuk mengurus kelulusannya. Beritanya datang dari salah seorang dosen kami, beliau mengatakan kalau salah seorang kakak kelas kami terancam dicabut status kelulusannya karena tindakan plagiasi. Hal ini diketahui saat salah satu tugasnya ditemukan terbit di media online (mungkin blog seperti ini) dan diketahui bahwa salah satu sumber tulisannya tidak tercantum dalam tulisan itu. Mungkin salah satu kalimat dari tulisan itu adalah tulisan plagiat. Padahal tugas itu hanya sebuah tugas kecil saja.

Sebenarnya peringatan tentang hati-hati plagiasi sudah sejak entah kapan tau. Didalam banyak mata perkuliahan juga para dosen sering memberi arahan mengenai cara mengambil sumber dan kutipan. Tapi memang tata cara ini agak terlupakan dan sulit diterapkan jika kurang latihan menulis dan mempelajari tulisan orang lain. Termasuk saya. Waktu mendengar berita menggemparkan itu, saya langsung kuatir juga, beberapa tugas saya sangat amburadul ngolor ngidul. Itu karena ketidakpahaman dan mungin kurang seriusnya saya memperhatikan mata kuliah.

Untungnya ada Wawa, dia menjelaskan kembali sedikit tentang tata cara mengambil kutipan. Tulisannya diposting di group fb yang membuat saya sedikit paham, dan makin kuatir dengan tugas-tugas saya terdahulu.

Biar lebih mudah diingat dan dipahami, saya akan menuliskannya dalam penomoran:
  1. Lebih baik tidak langsung meng’quote’ atau mengkopi paste sebagian maupun keseluruhan tulisan orang lain. Walaupun kita menuliskan sumbernya, hal itu kemungkinan besar dinilai sebagai tindakan plagiasi, jadi lebih baik buat kesimpulan kalimat atau paragraf itu dengan kata-kata kita sendiri lalu tetap tuliskan sumbernya. 
  2. Penggunaan foto milik orang lain, sebaiknya mendapat izin dari pemiliknya dan mencantumkan sumber foto tersebut dengan jelas. Untuk penerbitan jurnal ataupun jenis publikasi lainnya (yang dipublikasi pokoknya), wawa bilang lebih baik tidak menggunakan foto orang lain sama sekali. 
  3. Lalu yang paling diingatkan oleh wawa adalah, jangan asal memposting tugas-tugas kita di internet. Jika kita membuat kesalahan dan kesalahan itu merugikan orang lain, maka dampak besarkan juga akan mengenai kita. 
  4. Pesan saya buat para blogger, peringatan plagiasi ini harusnya membuat kita makin kreatif mengisi blog kita dengan tulisan dan ide-ide kita sendiri, dan mengurangi kopi paste kopi paste tulisan orang lain walaupun tulisan itu sangat menarik dan dirasa sangat bermanfaat (saya mengaku pernah menjadi salah satu pelakunya –duluuu, saya minta maaf ;P) 
  5. Dan pesan terakhir wawa, bertaubatlah! 
Kira-kira begitu. Banyak manfaatnya setelah kegemparan isu ini. Saya jadi paham telak keamburadulan tulisan saya dan jadi mengerti bagaimana cara untuk memperbaikinya. Oia, tentang kakak kelas saya sampai saat ini saya belum tahu bagaimana kelanjutannya, terakhir, teman-temannya mengumpulkan angket tanda-tangan untuk mendukung beliau. Semoga bisa diperjuangkan.